Tafakkur Ramadhan 03
UNTUK APA BERPUASA?
Hai org2 yg beriman telah diwajibkan atas kalian berpuasa ,
sebagaimana telah diwajibkan atas org2 sblm kalian , agar kalian
bertaqwa(QS.2:183).
Jadi taqwa adalah tujuan atau ending dari segala amalan selama ramadhan, sedangkan
sarana menuju taqwa adalah puasa, taraweh, tilawah Al Qur'an, sedekah dan amal
sholih lainnya.
Indikasi ketaqwaan minimal tercermin pd perbaikan dan
peningkatan secara spiritual, psikis, sosial, finansial dan ideologis.
Dalam prosesnya seringkali terbalik. Yang mestinya disikapi
sbg sarana, dijadikan tujuan. Sedang tujuan hakiki puasa terlupakan. Apa
perbedaannya?
a. Bila puasa dijadikan tujuan, spt puasa anak kecil; yg
penting meninggalkan makan dan minum, tanpa peduli amalan wajib dan sunnah yg
mesti diamalkan. Dan meninggalkan amalan yg mesti ditinggalkan. Puasa tp tdk
sholat , malas baca Al Qur'an, malas taraweh, bila berbuka apa saja dimakan,
seakan balas dendam krn seharian tdk makan minum. Puasanya tdk fungsional,
sebatas rutinitas tahunan tanpa melahirkan ketaqwaan diri.
B. Bila taraweh dijadikan tujuan, yg penting kejar
kuantitas, sekian rakaat ngebut, gak peduli kualitas shalat. Lahirlah cara
taraweh 7 menit 23 rakaat, dll. Sedikitpun taraweh tdk berbekas dlm hatinya
kecuali capek dan lelah. Padahal shalat tujuannya mengingat Allah (QS. 20:14).
Yang diingat bukan Allah, tapi jumlah rakaatnya sudah berapa? 😀
C. Bila tilawah Qur'an dijadikan tujuan, yg penting kejar
target hatam sekian kali, tanpa peduli paham isinya atau tdk. Al Qur'an hanya
disikapi sbg bacaan spt mantra ; pahalanya saja dikejar, melupakan fungsinya
sbg petunjuk hidup. maka selesai ramadhan tetap saja orientasi hidupnya tdk
sesuai dg Al Qur'an.
d. Bila sedekah dijadikan tujuan, tanpa menyadari bahwa
sedekah sesungguhnya mengendalikan ego diri, membunuh cinta dunia... bukan
tambah sombong dan cinta dunia melalaikan akhirat. والله اعلم
*) dilis karyadi
0 komentar:
Posting Komentar